Disbudparekraf Sumut: Dua desa di Karo maksimalkan potensi pariwisata
Disbudparekraf Sumut: Dua desa di Karo maksimalkan potensi pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian suatu daerah. Di Provinsi Sumatera Utara, Badan Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudparekraf) Sumut telah bekerja keras untuk mengembangkan sektor pariwisata agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat setempat.
Salah satu langkah yang diambil oleh Disbudparekraf Sumut adalah memanfaatkan potensi pariwisata di dua desa yang terletak di Kabupaten Karo, yaitu Desa Suka Meriah dan Desa Suka Jaya. Kedua desa ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan serta kekayaan budaya yang unik, sehingga memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang menarik.
Desa Suka Meriah terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Desa ini terletak di kaki Gunung Sinabung, sehingga memiliki pemandangan yang sangat indah. Wisatawan dapat menikmati keindahan panorama alam yang ditawarkan oleh desa ini, seperti hamparan kebun teh yang hijau dan pegunungan yang menjulang tinggi. Selain itu, Desa Suka Meriah juga memiliki air terjun yang menawan, seperti Air Terjun Sipiso-piso dan Air Terjun Tongging. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam sambil merasakan udara segar yang hanya bisa ditemui di desa ini.
Selain keindahan alamnya, Desa Suka Meriah juga memiliki kekayaan budaya yang patut untuk dipromosikan. Desa ini merupakan salah satu pusat kerajinan tangan khas suku Karo, seperti kerajinan anyaman bambu, tenun ulos, dan ukiran kayu. Wisatawan dapat mengunjungi rumah-rumah warga untuk melihat langsung proses pembuatan kerajinan ini. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati tarian tradisional suku Karo, seperti tari perang dan tari topeng.
Desa Suka Jaya juga memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah menarik. Desa ini terletak di kawasan Danau Toba, dan merupakan pintu gerbang untuk menuju Desa Wisata Tomok dan Desa Wisata Simanindo. Desa Suka Jaya menawarkan keindahan alam yang luar biasa, seperti hamparan perkebunan kopi dan kebun buah-buahan yang subur. Wisatawan dapat mengunjungi perkebunan kopi dan belajar tentang proses pembuatan kopi tradisional. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati pemandangan Danau Toba yang menakjubkan dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti makam Raja Sidabutar di Desa Tomok.
Untuk memaksimalkan potensi pariwisata di dua desa ini, Disbudparekraf Sumut telah melakukan berbagai upaya seperti mengadakan pelatihan dan workshop bagi warga desa, membangun infrastruktur pariwisata, serta melakukan promosi melalui media sosial dan pameran pariwisata. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke dua desa ini dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Dua desa di Karo ini merupakan contoh nyata bagaimana potensi pariwisata yang ada di suatu daerah dapat dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Disbudparekraf Sumut telah memberikan perhatian yang serius terhadap pengembangan sektor pariwisata di daerah ini, dan diharapkan upaya ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lainnya untuk memanfaatkan potensi pariwisata yang dimiliki.
