CEO CrowdStrike minta maaf atas gangguan global
CEO CrowdStrike, George Kurtz, baru-baru ini meminta maaf atas gangguan global yang disebabkan oleh peretasan yang melibatkan perusahaan keamanan siber terkemuka tersebut. Peretasan ini telah menyebabkan kerugian yang signifikan bagi perusahaan dan pelanggan di seluruh dunia.
Dalam pernyataan resminya, Kurtz mengakui bahwa peretasan tersebut merupakan kegagalan besar bagi perusahaan dan bahwa mereka sedang bekerja keras untuk memperbaiki kerentanan keamanan mereka. Dia juga menegaskan komitmen CrowdStrike untuk melindungi data dan informasi pelanggan mereka dengan sebaik mungkin.
Kurtz juga menyampaikan permintaan maaf kepada semua pelanggan dan mitra perusahaan yang terkena dampak peretasan tersebut. Dia berjanji untuk terus meningkatkan sistem keamanan mereka agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Peretasan yang melibatkan CrowdStrike telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia tentang kerentanan keamanan data pribadi dan bisnis. Sebagai perusahaan keamanan siber terkemuka, CrowdStrike diharapkan dapat menjadi contoh dalam menjaga keamanan data pelanggan mereka.
Meskipun peretasan ini telah menyebabkan kerugian yang besar, Kurtz berharap bahwa dengan langkah-langkah yang mereka ambil saat ini, CrowdStrike dapat kembali pulih dan mendapatkan kepercayaan pelanggan mereka kembali. Dia juga menegaskan bahwa keamanan data dan informasi pelanggan tetap menjadi prioritas utama perusahaan.
Dengan permintaan maaf dan komitmen untuk memperbaiki sistem keamanan mereka, CrowdStrike diharapkan dapat mengatasi masalah ini dengan baik dan kembali menjadi perusahaan keamanan siber terpercaya di mata pelanggan dan mitra bisnis mereka.